Pelajaran Budi Pekerti Penting Diajarkan Kepada Anak Didik

05-02-2018 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra. Foto: Odjie/od

 

 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menyayangkan atas meninggalnya Ahmad Budi Cahyono, seorang guru SMA 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur karena dipukul murid yang diajarnya. Sutan menilai hal ini sebagai muara dari lemahnya pendidikan budi pekerti di tanah air. Untuk itu, ia meminta agar pelajaran budi pekerti kembali diajarkan kepada anak didik di sekolah.

 

“Kejadian ini ironi yang menyedihkan dalam dunia pendidikan kita. Sulit rasanya generasi seusia menalar guru harus meninggal dianiaya oleh siswanya sendiri,” kata Sutan dalam rilisnya kepada Parlementaria, Senin (5/2/2018).

 

Untuk itu, politisi F-Gerindra itu mendorong aparat penegak hukum segera menuntaskan kasus ini. Karena bagaimanapun kematian seorang guru perlu ada upaya penegakan hukum secara tegas, serta memberi efek jera. Kejadian ini menurutnya harus menjadi pelajaran bagi pengambil kebijakan dunia pendidikan, dan segera mengevaluasi sistem pengajaran yang berlaku sekarang ini.

 

“Berkaca dari kasus ini, tentu ada yang kurang tepat dari sistem pengajaran kita saat ini. Anak - anak tidak lagi menghormati guru di ruang kelas, apalagi sampai memukul dan menghadang untuk kembali memukuli gurunya sepulang sekolah, hanya karena yang bersangkutan dimarahi di ruang kelas,” ungkap Sutan.

 

Sutan pun meminta semua pihak melakukan evaluasi baik dari sistem pengajaran dan kurikulum. Karena menurutnya akar masalah dari kejadian ini adalah kurang pendidikan budi pekerti di sekolah.

 

“Dulu kita diajarkan Pendidikan Moral Pancasila, sebagai nilai-nilai bersikap sebagai seorang murid dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pelajaran ini terpatri dalam aspek kehidupan sehari-hari, hormat pada guru, menyayangi teman dan bersikap budiman,” imbuh politisi asal dapil Jambi itu.

 

Selain itu, Sutan meminta pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera mewajibkan mata pelajaran itu untuk diajarkan kembali di sekolah. Ia tidak ingin di tengah globalisasi informasi malah menjadi muara dari lemahnya pendidikan pekerti di tanah air. (sf)

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...